Page 35 - Cerita Raja Sinadin
P. 35
berusaha menenangkan sang ibu. Hanya berselang
satu bulan, Ibu Sani meninggal. Ia dimakamkan
berdampingan dengan makam Pak Tohari.
Semenjak ditinggal oleh kedua orang tua mereka,
Zamil dan Tan Unggal menjalani kehidupan yang berat.
Zamil yang bersifat lembut dan sederhana berusaha
dengan tabah meneruskan usaha kedua orang tuanya. Ia
menjalani kehidupannya dengan bertani dan berkebun.
Ia berbeda dengan Tan Unggal yang sifatnya keras dan
berkeinginan tinggi.
Pada suatu hari, Tan Unggul memutuskan untuk
merantau. “Abang Zamil, saya ingin merantau. Saya
ingin meraih sesuatu di negeri orang. Doakan saya
semoga berhasil,” kata Tan Unggal kepada Zamil.
“Saya doakan semoga Adik berhasil di negeri orang.
Jangan lupakan Zamil setelah engkau berhasil,” jawab
Zamil.
Semenjak itu, Tan Unggal tidak pernah terlihat lagi.
Ia begitu lama merantau. Zamil yang telah dewasa dan
sudah pula menemukan jodohnya. Namun, Tan Unggal
belum juga ada kabar beritanya.
28