Page 21 - Sampul dan Cerita Buah Ajaib
P. 21

karena tidak ada seorang pun yang butuh tenaga mereka.
            Keduanya terus berjalan dan berjalan hingga akhirnya

            sampailah di tepi hutan. Mereka berniat mencari rotan.
            Untungnya  Pak  Diman  sudah  menyiapkan  peralatan

            sejak  dari  rumah  sehingga  tidak  kesulitan  mengambil
            rotan yang harus ditebang dari pangkalnya. Sementara

            itu, Bu Diman terlihat mengumpulkan ranting-ranting
            pohon yang sudah kering untuk dijadikan kayu api.

                 Matahari  sudah  condong  ke  ufuk  barat,  saatnya
            untuk pulang ke rumah. Burung-burung liar terlihat

            beterbangan di  udara dan bersiap  untuk  pulang  ke
            sarangnya. Begitu juga dengan Pak Diman dan istrinya.

            Mereka  terlihat  mengemasi  semua  peralatannya,  Bu
            Diman siap dengan seikat kayu bakar, sementara Pak

            Diman mengikat beberapa batang rotan untuk dipikul
            di bahunya. Ada sedikit rezeki yang dapat mereka bawa

            pulang  untuk  keluarganya.  Rotan  yang  sudah  diolah
            dapat  ditukarkan  dengan  kebutuhan  lainnya  seperti

            beras, gula, dan kopi.
                 Sesampainya di rumah, dia langsung melihat ketujuh

            anaknya. Mereka sengaja duduk di balai-balai rumah
            menunggu  kedatangan  orang  tuanya.  Tidak  banyak

            yang dapat mereka lakukan karena keterbatasan fisik


                                          11
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26