Page 27 - Sampul dan Cerita Buah Ajaib
P. 27

4. TUJUH SAUDARA



                 Bunyi jangkrik terdengar riuh, pertanda sebentar
            lagi  suasana  di  hutan  akan  semakin  gelap.  Setelah

            seharian menunggu kedua orang tuanya, tujuh saudara
            itu terlihat pasrah dan menerima semua keadaan yang

            mereka  alami.  Terlihat  tujuh  saudara  itu  sudah  lelah
            menunggu, ada yang duduk, berbaring, bahkan sampai

            tertidur. Walaupun mereka buta, insting mereka kuat
            sehingga mereka mengetahui bahwa saat itu suasana

            sudah hampir gelap. Bunyi cacing, suara jangkrik, dan
            kicauan  burung  yang  berebut  pulang  ke  sarangnya

            terdengar oleh mereka. Bahkan, bunyi binatang buas
            seperti harimau tidak luput dari pendengaran mereka.

                 Rupanya adik yang  paling  bungsu  tidak sabaran
            lagi, dia sangat takut. Kemudian, dia bertanya kepada

            abangnya sambil merengek, ”Abang, mengapa lama
            Bapak dan Mak menjemput kita? Mereka sebentar pergi

            mencari buah-buahan untuk kita. Ini sepertinya sudah
            malam karena bunyi jangkrik riuh dan burung-burung

            terdengar sibuk beterbangan pulang ke sarangnya. Ayo,
            Baaannnggg kita pulang, kita pulang. Saya takut, nanti





                                          17
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32