Page 29 - Sampul dan Cerita Buah Ajaib
P. 29
Dengan kondisi fisik yang terbatas mereka
mendirikan pondok ala kadarnya. Mereka mengumpul-
kan dedaunan yang rindang untuk dijadikan atap.
Sementara untuk tiangnya, pohon-pohon kecil ditegak-
kan bujur sangkar. Pohon yang ujungnya bercabang
untuk meletakkan kayu sebagai atapnya supaya
menahan daun-daun agar mereka tidak terkena hujan
ataupun sengatan terik matahari. Mereka beruntung
sekali karena di hutan Indragiri banyak tumbuh pohon
damar sehingga mereka dapat mengambil daunnya untuk
dijadikan atap. Untuk alasnya, mereka menggunakan
pelepah pinang yang sudah jatuh. Walaupun mereka
semua buta, tetapi mata hati mereka melihat. Semua
ini karena nikmat dari Allah untuk umatnya yang selalu
sabar menerima segala ujian dalam hidup.
Ketujuh saudara tersebut sangat sabar menerima
ujian ini. Mereka bertujuh sangat kompak serta selalu
akur. Kasih sayang yang diberikan kakak yang paling
tua terlihat dari caranya berkata dan merangkul adik-
adiknya dengan penuh kasih sayang. Dia sadar bahwa
mereka sengaja ditinggalkan di dalam hutan karena
sudah menjadi beban orang tuanya. Mulai malam itu
mereka tinggal di hutan belantara.
19