Page 33 - Sampul dan Cerita Buah Ajaib
P. 33

Dari tujuh bersaudara itu, si bungsu yang paling riang,
            karena  semua  abangnya  sangat  memanjakan  bungsu.

            Sesekali bungsu digendong dan dilemparkan kepada
            saudara lainnya. Untunglah tepian sungai tidak terlalu

            dalam  sehingga  mereka  dapat  bermain  air  dengan
            leluasa.

                 Tanpa terasa hari sudah sore karena matahari
            hampir  tenggelam. Mereka  bersiap-siap  pulang  ke

            pondok sambil berpegangan satu dengan yang lainnya.
            Sesampainya di pondok beberapa orang kakak beradik

            itu terlihat mengais-ngais ranting kayu di sekitar
            pondok mereka. Mereka berniat membuat api unggun

            agar binatang buas takut melihat api. Selain itu bara
            api akan mereka pakai untuk membakar ikan. Sewaktu

            di  sungai  tadi  siang,  beberapa  orang  berbagi  tugas
            untuk menangkap ikan. Mereka mencari ikan di tepi-

            tepi  tebing  sungai  tempat  ikan  sembunyi.  Biasanya
            ikan tapah suka sembunyi di tebing sungai karena lebih

            aman dan nyaman. Ikan tapah yang sedang sembunyi
            berhasil ditangkap kakak nomor tiga. Ikannya lumayan

            besar dan cukup untuk santap malam mereka.
                 Malam  itu  mereka  lewati  dengan  kegembiraan.

            Selesai makan bersama, mereka langsung tertidur


                                          23
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38