Page 37 - Sampul dan Cerita Buah Ajaib
P. 37

makan. Kakak tertua berkata kepada adik-adiknya
            dengan  penuh  kasih  sayang,  ”Adik-adik  semua,  mari

            kita lanjutkan pencarian kita. Kita semua sudah makan
            dan  sudah  istirahat.  Nanti  kalau  kita  terlambat  kita

            akan kemalaman sampai di pondok. Kita belum dapat
            apa-apa untuk bekal kita besok. Oleh sebab itu, satukan

            tangan kalian dan maju berjalan mengikuti langkah
            kakak.” Abang tertua itu berkata dengan penuh kasih

            sayang. Setelah mendengar penjelasan abang tertua,
            semua adik-adiknya berdiri dan saling berpegangan

            tangan dengan penuh semangat.
                 Ketika ketujuh saudara itu berjalan, tanpa sengaja

            kakak  tertua  menginjak  sesuatu.  Dia  membungkuk
            meraih benda itu dan menciumnya. Buah tersebut

            sangat harum dan aromanya sudah matang. Tanpa
            berpikir panjang dia memakan buah tersebut. Buah itu

            tidak terlalu besar, hanya sebesar telur ayam kampung.
            Daging dalamnya lembut serta berbau wangi dan rasanya

            manis seperti mempelam. Orang di Kampung Indragiri
            menyebutnya buah taye. Buah taye (sejenis mempelam

            hutan)  banyak  terdapat  di  dalam  hutan  Indragiri.
            Pohonnya besar dan bercabang-cabang, daunnya lebar.

            Pohon taye ini jika berbuah akan sangat lebat karena


                                          27
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42