Page 52 - Sampul dan Cerita Buah Ajaib
P. 52

Akibat  kemarau panjang,  penduduk  di  sekitar
            Indragiri kehilangan sumber pencarian. Penduduk

            tidak dapat menanam padi, menanam palawija dan lain
            sebagainya. Sementara kolam ikan terlihat kering dan

            tanahnya pecah-pecah. Saat itu tidak ada lagi yang
            dapat  mereka  lakukan.  Terlihat  mereka  berbondong-

            bondong  memasuki  hutan  dan  mencari  tumbuhan
            pucuk-pucuk daun serta buah-buahan hutan.

                 Sementara itu, di dalam sebuah pondok, sepasang
            suami istri yang sudah renta terlihat duduk bersandar

            ke  dinding  dengan  wajah  sedih.  Kesedihan  mendalam
            dirasakan  oleh  perempuan  renta  itu  karena  selalu

            terbayang  dengan  nasib  anak-anaknya.  Dia  menyesal
            mengapa dulu membiarkan anak-anaknya ditinggal

            di dalam hutan. Sejak kejadian itu, rasa bersalah dan
            penyesalan selalu menghantui dirinya. Tiap malam dia

            selalu teringat pada semua anak-anaknya yang sengaja
            dibuang karena tidak dapat melihat.

                 Sejak mereka meninggalkan anak-anaknya di tengah
            hutan, kehidupan mereka bertambah sulit. Terkadang

            dalam sehari hanya makan satu kali saja. Pasangan
            suami istri itu, selalu dihantui perasaan berdosa karena

            tega menyingkirkan anak sendiri. Apa hendak dikata,


                                          42
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57