Page 56 - Sampul dan Cerita Buah Ajaib
P. 56

orang  tuanya  masih  hidup?  Kakak  tertua  memulai
            pembicaraan dan berkata kepada adik-adiknya. ”Adik-

            adik  semua,  kalian  sudah  tahu  ‘kan?  Musim  kemarau
            sedang melanda desa kita, penduduk gagal panen dan

            ada yang kelaparan. Abang mendengar ada sebagian
            penduduk  yang  masuk  ke  hutan  mencari  apa  yang

            dapat dimakan. Kalian ingat bukan dengan orang tua
            kita? Bagaimana nasib mereka sekarang? Tidak dapat

            dibayangkan  jika  mereka  yang  sudah  renta  itu  harus
            bersusah payah untuk mencari sesuap nasi,” ujar abang

            tertua dengan suara serak pertanda sedih.
                 Mendengar perkataan abang tertua, keenam

            adiknya terlihat murung dan teringat orang tua yang
            telah melahirkan dengan susah payah. Si bungsu terlihat

            menangis dan berkata kepada semua kakaknya,”Ayolah,
            Bang, kita cari Mak dan Bapak di mana mereka sekarang

            berada. Saya rindu dengan Mak dan Abak, mari Bang
            kita cari mereka,”pinta bungsu manja sambil menarik

            lengan  kakaknya.  Keenam  kakaknya  diam  membisu,
            seakan mengerti dengan perasaan adik bungsunya itu.

                 Pada suatu hari, ketika tujuh bersaudara tersebut
            sedang panen pisang, ketela pohon, dan ubi rambat,

            sekumpulan  penduduk  berjalan  di  tepi  kebun  mereka.


                                          46
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61