Page 57 - Sampul dan Cerita Buah Ajaib
P. 57

Penduduk  heran  melihat  tanaman  subur  dan  kolam-
            kolam  ikan  berair.  Mereka  tidak  menyangka  akan

            melihat  semua  itu,  padahal  saat  itu  musim  kemarau
            panjang. Kakak bungsu sangat kasihan melihat

            keringat bercucuran di wajah mereka karena sudah
            lelah berjalan. Tanpa berpikir panjang dia menawarkan

            penduduk untuk  singgah dan  beristirahat di  pondok
            mereka.

                 “Tuan dan Puan sekalian, singgahlah ke pondok kami.
            Tuan dan Puan pasti lelah, silakan masuk,ini ada sedikit

            rezeki jangan sungkan kami sengaja menyediakannya,”
            ajak kakak tertua dengan bahasa yang santun. Alangkah

            terkejutnya  mereka  mendengar  ajakan  dan  harapan
            dari kakak tertua. Mereka tidak menyangka akan hal

            itu sehingga tanpa berpikir panjang terlihat penduduk
            tersebut berjalan memasuki kebun dan langsung masuk

            ke pondok.
                 Sementara  itu,  di  dalam  pondok  tujuh  saudara

            sudah menyiapkan pisang rebus, ketela rambat, dan
            beberapa  sisir  pisang.  Mereka  ingin  berbagi  dan

            menawarkan kepada penduduk hasil panen yang lebih
            dari  cukup  untuk  mereka  bertujuh.  Tujuh  saudara

            itu menyadari bahwa apa yang mereka miliki saat ini


                                          47
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62