Page 40 - Cerita Karena Berebut Kelekak
P. 40

Setelah mendengar bunyi itu yang mengatakan dirinya
            belit atau curang, perasaan Datuk Legam tidak menentu dan

            marah. Dia ingat bahwa dia memang telah berbuat curang
            kepada kelompok lutung. Namun, marahnya masih bisa dia

            tahan. Dia pun penasaran terhadap bunyi itu, lalu mengambil
            alat pengaduknya. Dengan hati-hati dan pelan-pelan dia

            pun mengaduk gulai ikan putrinya. Terdengar pula olehnya
            dengan pelan bunyi aneh itu.

                 “Nyiiiiit, nyiiiiit, Leeegaaam beeeeliiiit, nyiiiiit, nyiiiiit.
                 Leeegaaam beeeliiiit, nyiiiit, nyiiiit, Daatuuuk

            Leeegaaam beeeliiit.”
                 Karena mendengar suara itu lagi, Datuk Legam mulai

            tidak mampu menahan marahnya. Dia aduk sekecang-
            kencanganya masakan itu. Suara aneh itu makin kencang

            pula kedengaranya. Bahkan, bunyinya kedengaran sampai ke
            sekeliling kampung. Semua penduduk dan kelompok binatang

            mendengarnya.
                 “Suara apa itu?” kata mereka.

                 “Sepertinya dari rumah Datuk Legam,” kata yang  lain.
                 “Benar,” kata yang lain lagi.

                 Mereka semua heran atas suara itu.
                 Karena tidak mampu menahan marah, Datuk Legam

            menendang kuali tempat gulai di atas api yang sedang




                                          30
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45