Page 43 - Cerita Karena Berebut Kelekak
P. 43

“Ya Datuk,” sahut mereka hampir bersamaan.
                 Mereka mengembara tidak tahu arah. Yang penting terus

            berjalan, mendaki bukit, menuruni lembah, dan menyeberangi
            sungai. Yang mereka makan selama mengembara hanya

            buah-buahan dan umbut tumbuh-tumbuhan sejenis padi
            yang mereka temukan dalam perjalanan.

                 Setelah hampir sebulan mengembara, dari atas bukit
            mereka melihat dari kejauahan ada sebuah kampung yang

            tidak jauh berbeda dengan kampung mereka yang terbakar.
            Mereka pun senang dan dengan penuh semangat menuruni

            bukit menuju ke kampung itu. Beberapa jam kemudian
            mereka pun sampai di kampung itu. Sesampai di sana mereka

            melihat ada kelekak yang dipenuhi oleh bermacam buah-
            buahan yang sedang berbuah lebat dan banyak yang masak.

            Rambutan sudah merah-merah, duku sudah kuning, pepaya
            juga sudah kuning, sawo dan kelengkeng sudah besar-besar,

            dan buah lainnya siap untuk dipetik. Karena lapar, tanpa ada
            yang menyuruh mereka memetik dan memakan buah-buahan

            itu. Karena keletihan dan kekenyangan, semua tertidur di
            bawah pohon yang mereka petik. Ada yang di bawah pohon

            rambutan, ada yang di bawah pohon duku, dan ada yang di
            bawah pohon lainnya.







                                          33
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48