Page 49 - Cerita Karena Berebut Kelekak
P. 49

kita bersama. Tidak kita tanam, tetapi tumbuh sendiri. Untuk
            itu, siapa pun boleh memetiknya dengan syarat yang sudah

            masak dan sesuai dengan kebutuhan.”
                 Mendengar  kata  Datuk  Pati,  Datuk  Legam  dan

            rombongan senang dan tidak takut lagi.
                 “Jika ada  yang  memetik  masih muda,  dia  diberi

            peringatan sampai tiga kali. Jika tidak mengindahkan, dia
            diusir dari kampung ini,” katanya lagi.

                  “Mari kita berjabat tangan!”
                 Setelah berjabat tangan, Datuk Pati bertanya kepada

            Datuk Legam mengapa sampai ke kampung ini.
                 “Maafkan kami Datuk, kampung kami terbakar dan

            musnah.”
                 “Mengapa sampai terbakar?”

                 “Karena kesalahan saya, saya tidak bisa menahan emosi
            dan marah sehingga terjadilah bencana itu.”

                 “Mengapa tidak dapat menahan emosi dan marah?”
                 “Ini bermula dari sayembara terkait dengan perbuatan

            lutung yang sekarang tinggal di kampung datuk ini.”
                 Ketua lutung heran mengapa Datuk Legam marah.

            “Seharusnya dia ‘kan senang saya tidak di sana lagi,” kata
            lutung dalam hati.







                                          39
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54