Page 50 - Cerita Karena Berebut Kelekak
P. 50

“Begini, Datuk, ketika kami mengadakan sayembara,
            ketua lutung kami salahkan. Jawaban dia sebenarnya benar,

            tetapi kami salahkan agar kami dapat mengusir mereka
            dari kelekak kami. Perbuatannya memetik, memakan buah

            sembarangan, dan membuang-buangnya begitu saja adalah
            perbuatan yang tidak kami sukai.”

                 “O,  begitu,  lalu bagaimana  hubungannya dengan
            kampung terbakar?”

                 “Ketika beberapa hari kelompok lutung telah kami usir
            dari kampung, anak gadis saya memasak ayam di kuali.

            Setiap diaduk, dari masakan itu keluar bunyi datuk legam
            belit, datuk legam belit.”

                 “Mendengar suara itu, saya marah dan menendang
            kuali. Bukan hanya kuali yang tertendang, melainkan juga

            bara api. Bara api itu sampai di atap rumah dan dengan
            seketika bara itu membakar atap yang terbuat dari rumbia

            kering. Angin bertiup dengan kencang sehingga api menjalar
            ke semua rumah dan kelekak. Akhirnya, musnah semua

            rumah dan kelekak kami.”
                 “O, begitu?”

                 “Karena kejadian itu, kami sekarang sadar bahwa orang
            tidak boleh bohong atau curang,” kata Datuk Legam lagi.







                                          40
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55