Page 55 - Cerita Karena Berebut Kelekak
P. 55

ketua kera tidak setuju. Usul itu sebenarnya mau diikuti,
            tetapi Datuk Legam terpengaruh dengan kata-kata ketua

            kera. Usul burung itu sama persis dengan aturan yang dibuat
            oleh Datuk Pati, ketua adat kampung ini.

                 “Coba, kalau usul burung saya ikuti, mungkinkelompok
            lutung dapat berubah seperti mereka disini dan kampung

            tidak terbakar,” gumamnya.
                 Datuk Legam tidak menyesali apa yang telah terjadi. Dia

            bertekad selalu belajar, menjadi lebih arif, bijaksana, dan
            memutuskan dengan pertimbangan yang baik.

                 Suatu ketika ketua kelompok lutung menghampirinya.
                 “Datuk, mungkin Datuk bertanya-tanya dalam hati

            mengapa kami bisa barada di sini dan bisa hidup damai
            dengan kelompok kera di sini?”

                 Rupanya ketua lutung memperhatikan juga keheranan
            Datuk Legam atas perubahan perilaku kelompok lutung di

            kampung ini. Datuk Legam kaget dan tidak menyangka ketua
            lutung berkata demikian. Dalam hatinya ia mengakui bahwa

            ia memang ingin bertanya, tetapi tidak jadi.
                 “Kami sedih meninggalkan kampung pada waktu itu,

            tetapi putusan Datuk tidak dapat kami tolak.”
                 Datuk Legam merasa bersalah pada kelompok lutung

            yang sudah diusirnya.




                                          45
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60