Page 20 - Sabeni Jawara dari Tanah Abang
P. 20

“Bukankah  Nyak  pernah berkata  bahwa  bekerja
            selama satu bulan  belumlah  lama.  Wajar jika pada hari-
            hari yang lalu belum banyak orang mengenal dan meminta

            tolong.”

                    “O, kata-kata yang demikian itu?”
                    “Ya, Nyak. Pada hari ini banyak orang yang menyuruh

            kami membawakan barang-barang.”
                    Ibunya tersenyum sambil berkata,  “Syukurlah jika

            mulai sekarang telah banyak orang mengenal dan meminta
            tolong.”

                    “Ya, Nyak. Kami pun sangat bersyukur kepada Tuhan.
            Kami juga berterima kasih kepada Nyak atas nasihat dan doa

            Nyak.”
                    “Kalau benar uang ini kalian peroleh dari kerja keras

            kalian, Nyak dengan senang hati menerimanya.“
                    “Percayalah, Nyak!” sela Somad.

                    “Sungguh, Nyak. Kami tidak akan berbohong kepada
            Nyak.  Uang yang kami peroleh ini adalah  dari  kerja keras

            kami, bukan dari memeras atau menipu.”

                    Ibunya  lalu  menghitung  uang  itu.  Kemudian, dia
            memisah-misah uang itu untuk membeli beras, minyak, dan
            keperluan  lainnya.  Rojali dan Somad merasa puas dapat

            memberikan uang yang lebih kepada ibu mereka.







                                         13
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25