Page 33 - Sabeni Jawara dari Tanah Abang
P. 33

Salamah  tidak menceritakan peristiwa yang
            menimpanya  saat  di pasar  kepada  ayahnya.  Rojali  dan
            Somad telah  menerima bayaran  Salamah.  Namun,  mereka

            tidak segera meninggalkan rumah Pak Sabeni. Mereka justru
            mendekati Pak Sabeni.

                     “Maaf, Bapak,” kata Rojali.

                    “Ya, ada apa?” tanya Pak Sabeni.
                    “Boleh kami minta waktu Bapak?”

                    “Silakan. Ada apa?”

                    Rojali dan Somad bercerita tentang kehidupan sehari-
            hari mereka. Setelah melihat  Pak  Sabeni menanggapinya

            dengan     penuh    perhatian,    mereka     mengungkapkan
            keinginannya untuk bekerja di rumah Pak Sabeni.

                    Pak Sabeni merasa iba setelah mendengar penderitaan
            dan nasib mereka bersama ibunya yang telah tua. Seketika
            itu juga, Pak Sabeni menerima permohonan mereka.

                    “Benar, kalian mau bekerja di sawah dan di ladang?”
            tanya Pak Sabeni.

                    “Betul, Pak. Kami mau bekerja di sawah dan di ladang

            Bapak,” jawab Rojali.
                    “Bukankah kalian  sudah bekerja di Pasar Tanah

            Abang?”
                    “Benar, Pak. Kami telah bekerja sebagai kuli panggul

            di Pasar Tanah Abang.”




                                         26
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38