Page 35 - Sabeni Jawara dari Tanah Abang
P. 35
“Nyak, mulai besok pagi kami tidak lagi menjadi kuli
panggul di Pasar Tanah Abang,” kata Rojali.
“Ya, Nyak. Mulai besok pagi kami bekerja di rumah
Pak Sabeni,” jelas Somad.
“Siapa Pak Sabeni?”
“Seorang jawara di Pasar Tanah Abang yang suka
menolong orang,” jelas Rojali.
“Dari mana kalian kenal dengan Pak Sabeni?”
“Dari anaknya, Neng Salamah,” jawab
Rojali. “Ketika itu kami dimintai tolong membawa barang
belanjaannya ke rumah. Kebetulan pada siang itu Pak Sabeni
belum berangkat ke Pasar Tanah Abang. Dalam kesempatan
itu, kami mengungkapkan isi hati kami kepada Pak Sabeni.
Seketika itu, Pak Sabeni menerima permohonan kami,” ujar
anaknya menjelaskan.
Ibunya ingin tahu lebih banyak mengenai pekerjaan
anaknya. “Apa pekerjaan kalian?”
“Kami bekerja di sawah Pak Beni.”
“Kalian harus rajin. Jangan kalian mengecewakan Pak
Sabeni,” pesan ibunya kepada Rojali dan Somad.
“Ya, Nyak. Kami akan mengikuti pesan Nyak.”
Pagi itu Rojali dan Somad mulai bekerja di sawah Pak
Sabeni. Setiap hari mereka bekerja keras. Mereka berangkat
pagi dan pulang setelah matahari terbenam.
28