Page 49 - Sabeni Jawara dari Tanah Abang
P. 49

Rojali  hanya tersenyum. Salamah  amat senang
            melihat Rojali tersenyum. Salamah lalu pulang. Sementara
            itu, Rojali dan Somad tetap bekerja di sawah.

                    Ketika itu Pak Sabeni sedang duduk santai di rumah.

            Dalam kesempatan itu Salamah mengungkapkan isi hatinya
            kepada bapaknya.

                    “Beh!” panggil Salamah dengan santun.
                    “Ada apa, Neng?” jawab Pak Sabeni.

                     “Neng ingin menyampaikan sesuatu kepada Babeh.”

                    “Apa yang akan Neng sampaikan?”

                    Tanpa  malu  dan  ragu  Salamah  menyampaikan  isi
            hatinya.  Pak  Sabeni  amat  terkejut  setelah  mendengar
            ungkapan isi hati Salamah.

                    “Sebaiknya kamu pikirkan masak-masak,” kata  Pak
            Sabeni.

                    “Babeh tidak setuju?” tanya Salamah.

                    “Babeh bukan tidak setuju, tetapi ….”

                    “Tetapi, apa Beh?”
                    “Jika kamu menikah dengan Rojali, apa  kata

            masyarakat? Mereka tentu akan memandang rendah kepada
            kita.”

                    “Biarkan  masyarakat  memandang  rendah kepada
            kita. Neng tetap akan menikah dengan Bang Rojali.”





                                         42
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54