Page 8 - Sabeni Jawara dari Tanah Abang
P. 8
KULI PANGGUL PASAR TANAH ABANG
Sejak kepergian sang suami, perempuan itu harus
mengasuh dan membesarkan dua anak laki-lakinya. Setiap
hari dia harus bekerja keras untuk menghidupi kedua
anaknya.
Dua anak laki-laki itu, Rojali dan Somad, tergolong
dewasa. Namun, mereka belum berpikiran dewasa. Mereka
belum menyadari jika ibunya telah tua. Kehidupan mereka
pun miskin. Mereka sehari makan dan sehari tidak.
“Rojali dan Somad, anakku,” sapa sang Ibu.
“Iya, Nyak,” jawab Rojali dan Somad serentak.
“Kemari, Nyak ingin bicara.”
“Ya, Nyak,” jawab Rojali.
“Duduklah kalian!” kata ibunya melanjutkan
pembicaraan.
Rojali dan Somad pun segera duduk.
“Bagaimana, Nyak?” tanya Rojali.
“Ya, Nyak. Apa yang ingin Nyak sampaikan kepada
kami?” sahut Somad.
“Begini, Nyak ingin menyampaikan sesuatu. Namun,
Nyak khawatir jika yang Nyak sampaikan menjadi beban
kalian.”
“Sampaikan saja, Nyak!” pinta Rojali.
1