Page 19 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 19

2. DI HUTAN BELANTARA









                 Sai  Ngugha  dan  keenam saudaranya  tersesat  di

            hutan.  Hutan  ini  sangat lebat,  belum  tersentuh  oleh

            manusia. Pohon besar di mana-mana. Semakin mereka

            berjalan jauh ke dalam hutan, lumut tebal terpandang

            di mana-mana.

                 Tentu, berbagai binatang juga hidup di dalamnya.
            Sungainya  mengalirkan  air  yang  jernih.  Airnya  pecah

            menghantam  bebatuan.  Dingin  menusuk  kulit  kala

            basah mengenai tubuh.

                 Hal ini sungguh merisaukan  mereka.  Selain  itu,

            hutan ini terasa tak  ramah bagi  mereka bukan  hanya

            karena  keheningannya,  tetapi  mereka  merasa  diintip

            oleh berpasang-pasang mata yang mengawasi mereka
            dalam diam.

                 “Hutan  ini  tak  pernah  kutahu.  Dengarlah  suara-

            suara itu, sungguh mengganggu,” ujar Sai Ratu dengan




                                       12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24