Page 20 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 20

gelisah. Didengarnya binatang-binatang hutan sesekali
            bersuara.  Baginya,  mendengar  suara  binatang  hutan

            ini secara langsung tak seaman ketika ia mendengarnya

            dari gubuk mereka.

                 Ketika  melihat  kakak sulung  mereka  mulai

            menunjukkan tanda-tanda ketakutan, adik-adiknya pun

            dilanda  panik.  Bagaimanapun,  mereka  belum  pernah

            pergi sejauh ini tanpa kedua orang tua mereka.

                 “Kita  tujuh  bersaudara.  Tidak  ada  yang  akan

            mengganggu. Tidak pula kita akan sengsara. Janganlah
            takut.  Tuhan  akan  selalu  bersama  kita,” Sai Ngugha

            berusaha menenangkan saudaranya. Walaupun begitu,

            terselip  dalam  hatinya  rasa  gentar  berdiam  di tanah

            asing yang dipijaknya.

                 Hari  mulai  beranjak  petang,  ketujuh  gadis  ini

            semakin jauh tersesat ke hutan. Mereka mulai menangis.

            Ketakutan tinggal dalam hutan yang tidak mereka kenali.
                 Pepohonan yang rapat, tanah yang ditumbuhi lumut

            dan suara-suara binatang hutan yang mulai bersahut-

            sahutan membuat suasana semakin menyeramkan.




                                         13
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25