Page 27 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 27

belajar  hidup  tanpa  orang  tua  mereka  yang  sekarang
            entah di mana. Setiap kali terus berdoa dan berusaha

            mencari agar mereka dan orang tuanya dapat bersama-

            sama lagi.

                 Ketujuh  gadis belia  itu  harus  terpisah  ayah  dan

            ibunya.  Mereka  berusaha  menjalani  kehidupan  yang

            mandiri karena mereka bahkan tak tahu apakah mereka

            dapat menemukan orang tua mereka kembali.

                 Terpisah dengan orang tua memang menyedihkan.

            Barangkali ini adalah takdir yang harus dijalani. Hanya
            doa  yang  dipanjatkan  agar  mereka  hidup  bahagia.

            Mereka  juga  berdoa  agar  suatu  hari  nanti  dapat

            berkumpul bersama lagi dengan orang tua mereka.

                 Tujuh  bersaudara  itu  sebak  dalam  duka  lara.

            Bayangan  harus  hidup  tanpa  orang  tua  menghantui.

            Oleh sebab sedihnya, mereka menangis bersama-sama

            dalam keremangan hutan yang mencekam.
                    Keesokan  harinya  mereka  mulai  berjalan

            menembus  belantara  hutan,  berhari-hari  mereka

            menempuh  perjalanan  yang  mencekam  dalam  rahasia




                                       20
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32