Page 32 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 32

Ketujuh  gadis  tersebut  berbisik-bisik  dengan
            serunya  karena  baru  pertama  ini  mereka  melihat

            raksasa  yang  biasanya  hanya  mereka  dengar  dari

            cerita-cerita saja.

                 “Sshhhtt,  jangan  ribut,  Dinda.  Nanti  kedengaran

            suara  kita  oleh  mereka.  Perapian  mereka  masih

            membara.  Bau  sangit  daging  tercium  sampai  ke  sini.

            Sebaiknya kita sembunyi dan pergi dari sini,” ujar Sai

            Ratu dengan jantung berdebar-debar.

                 Ini  pertama  kalinya  mereka  menjumpai  makhluk
            besar  mengerikan  semacam  ini.  Ia  sangat  khawatir

            dengan keselamatan diri mereka.

                 “Tulang  belulang  berserakan.  Iih,  itu  barangkali

            tulang sisa makanan mereka,” sahut Sai Daing dengan

            jijiknya.

                 Mungkin itulah  yang  terjadi  pada  penduduk  desa

            yang kelihatan sunyi sejak mereka tiba. Pondok raksasa
            sangat besar terlihat di kejauhan dari tempat mereka

            bersembunyi.







                                         25
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37