Page 36 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 36

Sungainya berair gatal itu hanya membuat tubuh
            mereka  luka  dan  sakit.  Keduanya  melarikan  diri  ke

            dalam hutan dan tak kembali lagi.

                 Rupanya, ladang jagung yang luas itu adalah milik

            penduduk desa yang diambil raksasa. Dengan perginya

            kedua  raksasa  itu,  akhirnya  ladang  jagung  dapat

            dimiliki  kembali  penduduk  desa.  Segera  saja  mereka

            membaginya  untuk  dikelola  oleh  tiap  orang.  Tidak

            kepalang  senangnya  mereka.  Orang-orang  berterima

            kasih kepada tujuh saudara itu.
                 “Terimalah  ini,  Nak  Ngugha.  Semoga  kembang

            mawar  merah  ini  berguna,”  ujar  salah  satu  tetua

            kampung mereka.

                 “Terima  kasih,  sudah  cukup  banyak  pemberian

            kalian  buat  kami.  Kami tidak  dapat  memberikan  apa-

            apa,” balas Sai Ngugha.

                 Lalu,  penduduk  membagi  sepetak  tanah  yang
            cukup luas  untuk  diolah  Sai  Ngugha dan  saudaranya.

            Sai  Ngugha  yang  paling  cerdas  dan  banyak  akal.  Itu







                                         29
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41