Page 37 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 37

sangat membantu Sai Nhugha untuk mengolah ladang
            jagungnya dengan baik.

                 Ladang  tersebut  juga  ditanaminya  dengan

            bunga-bungaan  yang  harum.  Bunga-bungaan  itu

            mengundang hewan-hewan kecil seperti burung-burung

            dan  sebangsanya  bertelur  dan  membuat  sarang  di

            ladangnya.

                 Sai  Ngugha  teringat  akan  desanya  serta  kedua

            orang  tuanya.  Oleh  karena  deritanya  sebagai  orang

            miskin, ia menjadi tidak segan berbagi. Hasil panennya
            melimpah  karena  ia  tidak  pelit  dan  ia  suka berbagi

            kepada sesamanya.

                 Pada suatu hari, dijumpainya seekor burung yang

            bertelur besar sekali. Burung itu tinggal beberapa hari

            saja di ladang, lalu terbang meninggalkan telurnya.

                 Sai  Ngugha  merasa  heran  dengan  kejadian  ini.

            Dia termenung mengamati telur yang ditinggalkan. Ia
            merasa kasihan teringat akan nasibnya sendiri yang ju-

            ga ditinggalkan orang tuanya. Lalu, telur itu diambilnya.







                                       30
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42