Page 39 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 39

tetapi, di sana tinggal penyihir tua yang sangat kejam.
            Bila kau tertangkap, kau bisa dikutuknya,” ujar bangau

            kepada Sai Ngugha.

                 Sai  Ngugha  tidak  begitu  saja  meluluskan

            permintaan  burung  bangau  tersebut.  Kejadian  demi

            kejadian yang dialaminya membuatnya lebih waspada.

                 Namun,  dilihatnya  bangau  tersebut  tampak  lesu.

            Pandangan matanya menyorotkan permohonan kepada

            Sai Ngugha untuk menolongnya. Sai Ngugha pun jatuh

            kasihan. Karena hatinya yang lembut, ia akan berusaha
            menolong kapan pun ia mampu. Sai Ngugha lalu meminta

            izin kepada saudaranya untuk berangkat ke Way Rilau.

                 “Baiklah,  Bangau,  kalau  memang  cara  ini

            dapat  menolongmu  terbebas  dari  jeratan  sihir,  aku

            akan  merebus  bunga  ini  dan  membawamu  serta

            memandikanmu  ke  Way  Rilau.  Aku  terima  risiko  yang

            akan terjadi bila ketahuan penyihir tua itu.”
                 Setibanya  di tepi  Sungai Way  Rilau,  dilihatnya

            penyihir tua itu sedang tertidur, beristirahat di bawah

            pohon randu. Secepat kilat, Sai Ngugha memanfaatkan




                                       32
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44