Page 43 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 43
membayang dalam pikiran. Hal itu membuat hati ini
selalu sedih. Entah kapan kami dapat berkumpul lagi,”
balas Sai Ngugha.
Sejalan dengan waktu, kedua muda-mudi ini saling
jatuh cinta. Raga si pemuda jatuh cinta pada kecantikan
dan kecerdasan Sai Ngugha. Namun, yang membuatnya
lebih jatuh cinta adalah hati Sai Ngugha yang mulia
ditambah dengan sorot matanya yang bersinar seperti
matahari.
Keduanya pun menikah dan hidup dengan bahagia
di rumah mereka. Kehidupan baru mereka mulai dengan
kesederhanaan dan penuh kebahagiaan.
Suatu pagi, Sai Ngugha mencuci pakaian di tepi
sungai. Tanpa sengaja, ia terpeleset dan terjerumus
ke dalam sungai. Pakaian yang dicucinya berserakan di
tepi sungai.
Sai Ngugha kalut menggapai-gapai karena terseret
oleh derasnya air sungai. Tiba-tiba tanpa disadarinya
seekor ikan besar berenang melewatinya dan tahu-tahu
ia sudah ditelan oleh ikan besar tersebut.
36