Page 52 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 52

beban hidupmu hilang dan hidupmu menjadi lebih baik.”
            Nenek itu berkata dalam hatinya.

                 Setelah Raga terbangun, ia bercerita pada Nek Atu

            akan duka nestapa setelah ditinggalkan oleh istri yang

            dicintainya.  Sai  Ngugha  mendengarkan  kisah  orang

            yang menumpang di rumak Nek Atu dari dalam rumah.

            Ia mengenali suara Raga. Itu suara suaminya. Ia merasa

            terharu karena Raga masih bersusah payah mencarinya.

                 “Pemuda       ini  telah    jauh    mengembara.       Ia

            mengembara  mencari  seseorang  yang  sangat  dia
            cintai.  Berpuluh-puluh  sungai  dia  lalui.  Entah  berapa

            malam dan hari telah dilewatinya. Keyakinan yang kuat

            untuk  dapat  bertemu  istrinya  sangat  besar.”  Nenek

            bercerita kepada Sai Ngugha berdasarkan cerita yang

            didengarnya dari si pemuda yang diajak ke rumahnya.

                 “Apakah dia itu suamiku, Nek? Kami sudah terpisah

            cukup lama. Entah berapa purnama telah berlalu. Juga
            tak terhitung pula berapa kali matahari tenggelam. Aku

            memang sangat merindukannya. Hatiku merasa dirinya

            adalah suamiku,” ujar Sai Ngugha.




                                         45
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57