Page 9 - Cerita Sai Ngugha Si Pemberani
P. 9

membuat  sudut-sudut  halaman  mereka  terasa  indah.
            Selain  itu,  bunga  kembang  sepatu  bermekaran  indah,

            serta  bunga terompet tergantung-gantung  memberi

            warna yang lain bagi rumah yang mungil itu.

                 Sejauh mata memandang, hanya terlihat kehijauan

            membentang  di bukit  dan  lembah  sekeliling  rumah

            mereka.  Tak banyak  penduduk  yang  tinggal  di sana.

            Hanya satu dua rumah yang dapat ditemui sepanjang

            jalan menuju rumah keluarga miskin tersebut.

                 Ketujuh  anak  perempuan  dalam  keluarga  miskin
            itu pun sangat rukun. Tidak ada pertengkaran antara

            mereka. Bila  satu mengalami kesulitan, pasti  saudara

            yang  lain  akan  membantu.  Begitupun  bila  salah  satu

            saudara mereka sedih, lainnya akan menghibur.

                 Akan tetapi, diam-diam kesedihan yang ditanggung

            oleh orang tua mereka demikian beratnya. Kehidupan

            yang miskin sungguh amat menyiksa.
                 Rumah yang mereka tinggali beratap rumbia, sering

            pula  air  hujan  masuk  ke dalamnya.  Tentu,  dinginnya

            malam sering mereka alami. Dinding yang hanya terbuat




                                        2
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14