Page 16 - Sulbar-Samba Paria
P. 16

tanya beberapa orang yang suatu malam

                berkunjung ke rumah nenek itu.
                     “Sabar, Nak!” kata nenek itu dengan lembut.

                “Di dunia ini tak ada yang abadi. Hidup hanyalah
                perputaran yang silih berganti, seperti roda

                yang kadang di atas kadang di bawah. Seperti
                malam yang esok akan berganti dengan pagi.”

                     “Lalu,   kapan     raja    yang    bengis     itu
                mendapatkan giliran di bawah?” tanya salah

                seorang dengan nada tidak sabar.
                     “Semua ada saatnya, Nak! Suatu saat nenek

                juga akan kembali kepada-Nya. Biarpun raja, ia
                tidak akan berkuasa selamanya. Semalam aku

                bermimpi, raja yang bengis itu suatu saat akan
                terjungkal karena kelicikan dan ketamakannya.”

                     “Bagaimanakah mimpi Nenek?”
                     “Selama ini tak ada laki-laki yang bisa

                menaklukkan raja yang bengis dan zalim itu.
                Namun, suatu saat nanti seorang perempuan

                muda tak dikenal yang tidak masuk perhitungan







                                          8
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21