Page 22 - Sulbar-Samba Paria
P. 22

“Maksudmu?”
                     “Ia seorang gadis jelita yang cerdas.

                Kecerdasannya        akan     mampu      mengakhiri
                apapun yang menyakitinya.”

                     “Bicaramu bertele-tele, Paman! Aku hanya
                ingin memastikan, benarkah calon permaisuriku

                saat ini berada di rimba belantara?”
                     “Benar, Paduka,” sahut juru nujum istana

                dengan wajah sedikit cemas, takut kena
                damprat sang raja.

                     Sejak saat itu sang raja makin sering
                berburu  ke  hutan.  Hampir  tiap  hari  ia  selalu

                memerintahkan        pasukan      kerajaan     untuk
                mengawalnya berburu di hutan, lengkap diiringi

                beberapa anjing pemburu.
                     Rakyat biasa tidak ada yang berani

                merambah memasuki wilayah  hutan  karena
                sang raja telah menitahkan hutan sebagai

                wilayah  kekuasaan  istana.  Untuk  memungut
                ranting-ranting kayu di hutan risikonya sangat

                besar  jika  sampai  ketahuan  tentara  kerajaan





                                          14
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27