Page 28 - Sulbar-Samba Paria
P. 28

sepuluh  tahun.  Keduanya  hidup  rukun  saling

                menyayangi.
                     Sekitar  lima tahun silam, ketika Samba masih

                kanak-kanak, kedua orang tua Samba melawan
                ketika tentara kerajaan akan merampas emas

                perhiasan  yang  mereka  kenakan.  Akibatnya,
                ibu dan bapak Samba dianiaya oleh tentara

                kerajaan yang bengis itu. Karena luka-lukanya
                tidak  dapat  disembuhkan,  akhirnya  bapak

                ibu  Samba  meninggal  dalam  waktu yang
                berdekatan. Sebelum ajal menjemput, ibu Samba

                yang  meninggal  setelah  ayahnya  berpesan
                kepada  Samba,  “Samba  anakku,  rawatlah  dan

                sayangilah adikmu seperti selama ini Bapak dan
                Ibu menyayangi kalian berdua.”

                     Samba hanya bisa  menganggukkan kepala
                sembari meneteskan air mata.

                     Waktu terus bergulir, Samba tumbuh menjadi
                gadis belia yang cantik dan tangguh. Sehari-hari

                ia memasak sayur yang dengan mudah diperoleh
                dari  sekitar  rumah  panggungnya.  Adiknya





                                          20
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33