Page 33 - Sulbar-Samba Paria
P. 33

Beberapa saat kemudian pintu rumah

                panggung itu terbuka pelan-pelan. Sang raja
                tertegun saat melihat seorang gadis belia yang

                cantik jelita berdiri di hadapannya.
                     “Aduhai, cantiknya gadis ini.” Sang raja

                bergumam takjub dalam hatinya. Jantung sang
                raja mendadak berdetak lebih cepat. Agaknya,

                ia menaruh hati kepada gadis itu. Tiba-tiba saja
                sang raja teringat akan perkataan juru nujum

                istana  beberapa  waktu  lalu.  “Jangan-jangan
                gadis ini yang dibilang  oleh si juru nujum sebagai

                calon  permaisuriku,”  pikir  sang  raja.  “Kalau
                begitu, ini yang namanya pucuk dicinta ulam

                tiba. Apa pun caranya, aku harus mendapatkan
                gadis ini untuk jadi permaisuriku.”

                     Sementara itu, hati Samba Paria pun
                bergetar tidak karuan. Bukan karena Samba

                Paria  sedang  jatuh  hati,  melainkan  karena  ia
                tahu bahwa yang berdiri di hadapannya adalah

                seorang raja. Ia mengetahui itu karena pakaian
                yang dikenakannya penuh dengan perhiasan





                                          25
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38