Page 42 - Sulbar-Samba Paria
P. 42
Samba Paria hanya bisa menangis
mendengar pesan terakhir adiknya. Ia selalu
mengkhawatirkan nasib adiknya yang tinggal
sendiri di tengah rimba belantara. Untuk
mengetahui nasib adiknya, setiap hari ia
mengintip batang kelor itu melalui jendela.
Semakin hari batang kelor itu semakin layu.
Itu berarti bahwa adik Samba Paria sedang
menderita sakit. Mengetahui adiknya sedang
sakit, Samba Paria pun panik. Ia segera mencari
cara agar bisa melarikan diri dari istana raja.
Saat sang raja sedang pergi berburu,
Samba Paria memasak nasi dan lauk sebanyak-
banyaknya karena ia berniat untuk melarikan
diri. Setelah semua makanan sudah matang, ia
mengajak dayang-dayang istana pergi mandi
di sungai yang terletak tidak jauh dari istana.
Ketika para dayang sedang asyik mandi, Samba
Paria sengaja membuang cincin pemberian sang
raja ke dalam air.
34