Page 53 - Sulbar-Samba Paria
P. 53

menyiksa dan menyesakkan batin mereka. Yang
                sangat membanggakan mereka, sang pahlawan

                yang membebaskan mereka dari sekapan istana

                ternyata juga seorang perempuan.
                     Istana  kini  nyaris  kosong  ditinggal  oleh
                sebagian besar penghuninya, termasuk juru

                nujum istana yang tengah berkemas-kemas

                ditemani  oleh  beberapa  pegawai  istana  yang
                tersisa.
                     “Andaikata      raja    mau     mendengarkan

                perkataanku saat itu, mungkin ia masih hidup.

                Bukankah saat itu aku telah mengatakan bahwa
                calon  permaisurinya  ibarat  bunga  yang  wangi
                semerbak,  tetapi  sekaligus  mengandung  tuba

                sebagai senjata untuk mempertahankan diri

                ketika ada yang menyakitinya,” kata juru nujum
                itu kepada beberapa orang.
                     “Raja  hanya  mengikuti  hawa  nafsunya,

                hanya memburu perempuan cantik. Saat aku

                berkata  begitu  kepadanya,  ia  malah  setengah







                                          45
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58