Page 56 - Sulbar-Samba Paria
P. 56
Sayup-sayup terdengar suara gemericik air
sungai yang mengalir.
Rumah panggung Samba Paria temaram di
bawah naungan cahaya bulan yang pudar dan
kunang-kunang yang hilir mudik beterbangan
menebarkan sinarnya. Di sudut rumah Samba
Paria dan adiknya tengah bersujud mengucap
syukur kepada Illahi karena telah diselamatkan
dari kebengisan. Semilir angin yang membawa
kedamaian menerpa wajah dua kakak beradik
itu. Wangi kembang kemuning yang tumbuh lebat
di sekitar rumah Samba Paria menyempurnakan
kedamaian itu.
48