Page 17 - Bengkulu-Sang Piatu Menjadi Raja
P. 17

Belajar Berdagang dan Hidup Mandiri





                    Selain  berkebun  bersama  nenek  pengasuhnya,
            pekerjaan sang Piatu setiap akhir pekan adalah menjual
            sayuran-sayuran dan ubi-ubian dengan dipikul keliling

            kampung yang ada di kaki bukit. Pekerjaan berdagang
            itu  dilakukannya  sendiri  dengan  berjalan  kaki.  Pergi
            membawa  hasil  kebun, pulang  membawa  sedikit
            belanjaan, seperti beras, ikan asin,  dan bumbu dapur.
            Uang   hasil  dagangnya yang  masih  tersisa  diberikan

            kepada neneknya untuk ditabung.
                    Ketika  berdagang,  ia  harus  berjalan  ke
            perkampungan yang jauh di lembah dan seberang sungai

            di  kaki  bukit.  Jauhnya    kira-kira  lima  kilometer  dari
            ladangnya yang ada di lereng gunung. Ia melewati jalan
            setapak  yang di  sebelah  kiri  dan  kanannya  ditumbuhi
            semak  belukar  dan  pohon-pohon  besar.  Dahan-dahan
            pohon  besar  itu  menjadi  taman  bermain  berbagai

            binatang.  Kera, lutung, dan orang utan  banyak sekali.
            Mereka   berloncatan   dari  satu  dahan  ke dahan  lain,
            atau dari satu pohon ke pohon lain.  Sesekali binatang-

            binatang pohon itu bersuara keras, saling bersahutan.
            Mereka  hidup  bersama  burung-burung  yang  riuh
            berkicau dan beterbangan mencari makan.
                    Sang  Piatu  tidak  merasa  takut  atau  gentar




                                         10
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22