Page 19 - Bengkulu-Sang Piatu Menjadi Raja
P. 19

tani yang lain.
                    Bermain naik turun di dangau atau di pancuran
            air  selalu  mengasyikkannya.  Baling-baling  kecil    dari
            daun kelapa kering  yang ditusuk lidi bersarung lubang

            batang padi menjadi mainan kesukaannya. Dibawanya
            baling-baling itu berlari pelan di pematang sawah agar
            berputar. Ketika  angin berhembus, tak perlu ia berlari.
            Baling-baling daun kelapa cukup dipegang sambil duduk

            menghadap ke arah datangnya angin dan baling-baling
            pun berputar. Permainan lain yang menyenangkannya
            adalah berayunan di tali rotan yang digantung di dahan
            pohon yang mendatar. Ia duduk  dan berayunan dengan

            cara  didorong  bergantian  dengan  temannya.  Sambil
            berayunan, ia dan anak-anak lain meniup terompet dari
            batang jerami padi.
                    Persawahan,  kolam  ikan, dangau  dan  tumbuh-

            tumbuhan  di sekitarnya  menjadi  taman  bermain,
            taman belajar, dan taman berlatih dan belajar hidup.
            Apa  yang  didengar  dan  dilihatnya  tersimpan  dalam
            ingatannya,  menjadi  pengalaman  hidup  yang  kadang-

            kadang  teringat  kembali,  tergambar  kembali,  dan
            membangkitkan berbagai perasaan. Ada rasa haru, rasa
            sedih, dan terutama rasa rindu, terutama rindu kepada
            ibu bapaknya yang sudah tiada.









                                         12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24