Page 54 - Bengkulu-Sang Piatu Menjadi Raja
P. 54

kalah. Sebaliknya, jika  anak-anak intan itu  mendekati
            induk  intan, berarti  sang Piatu  menang,”  kata  Raja
            Mulia.  Selanjutnya,  Raja  pun  mengajak  persaksian
            itu  dilaksanakan  di majelis  tempat  pengajian.  Orang-

            orang  desa disuruhnya membersihkan diri dan duduk
            berkumpul menyaksikan apa yang terjadi dengan induk
            dan anak intan.
                    Setelah  intan-intan  itu  diletakkan  di  tempat

            masing-masing,  ternyata  anak  intan  itulah  yang
            bergerak mendekati induk intan milik sang Piatu sedikit
            demi  sedikit  sampai  membentuk  setengah  lingkaran.
            Orang-orang  desa  terkesimak  melihat  gerakan  anak-

            anak intan itu secara serentak dan berhenti bersama,
            mengelilingi induk intan.   “Horee,  ....  Hore,  ...  berarti
            suamiku pemenangnya, Ayah. Orang-orang Padang Guci
            dan  Kaur  terkalahkan  sesuai  perjanjian.    Intan-intan

            kecil itu menjadi milik kita,” kata beteri  kegirangan.
                    “Ya,  inilah  buktinya,”  kata  Yang  Mulia  singkat
            dan penuh wibawa. Suasana menjadi hening kembali.
                      Sang  Piatu  dan  Raja  Mulia  menjadi  kaya  raya

            dengan induk dan anak-anak intan itu. Beberapa waktu
            lalu, mereka berdua adalah guru kini menjadi mertua,
            dulu  murid,  kini  menjadi  menantu.    Dulu  sang  Piatu
            miskin, kini dia menantu raja dan kaya raya.

                    Kini mereka berdua adalah orang yang berhasil
            mengumpulkan  orang-orang  desa  di majelis  tempat




                                         47
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59