Page 56 - Bengkulu-Sang Piatu Menjadi Raja
P. 56

Sang Piatu Menjadi Raja





                    Sebelum  mereka  dipersilakan  pulang,  Raja
            berpesan,  “Wahai  saudara-saudaraku,  sebenarnya
            dengan kejadian ini ditunjukkan bahwa kita semuanya

            menang. Kita  menang karena bisa berkumpul di majelis
            pengajian  ini.    Induk  intan  yang  dibawa  ke  majelis
            inilah  pemersatu  kita.  Sudah  terbukti,  kalian  datang
            tanpa dipaksa oleh siapa pun. Kalian  melihat sendiri,
            intan-intan yang kalian bawa bergerak menuju ke satu

            arah,  yaitu  ke induk  intan  itu  milik  menantuku, sang
            Piatu. Karena itu, aku berpesan kepada kalian semua,
            bukanlah intan-intan  ini yang paling berharga, tetapi

            hati  kalian  yang  bersih,  kemauan  menepati  janji,  dan
            berkumpul bersama di majslis ini bersamaku dan sang
            Piatu, menantuku calon penggantiku.”
                    “Ia telah lama belajar mengaji denganku, belajar
            sepatah-dua  patah  kata  hingga  dapatkan  intan  ajaib.

            Keajaiban  itu  sebenarnya  ada  di dalam  pengetahuan
            dan akhlaknya yang menjadi cahaya hatinya. Ketinggian
            ilmunya tecermin dari tutur katanya, di dalam sikap dan

            kelakuannya dengan sesama yang santun tetapi tegas.
            Sebelum  menjadi  menantuku,  ia   tinggal  di  dusun  di
            lereng gunung. Ia bekerja keras, bercita-cita mulia, dan
            akhirnya mendapat karunia besar dari Yang Mahakuasa,




                                         49
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61