Page 15 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 15

“Din, ini uang dari Bapak untuk pengganti burungmu,” kata

             Agan.

                   Sarudin menatap sahabatnya itu. la  kemudian berkata
             sambil menyerahkan sangkar burung tersebut, “Kamu bawa saja
             uangnya Gan.”

                   “Ambillah, Din! Bapak pasti senang jika kamu menerimanya,”
             ungkap Agan Amir.


                   “Terima  kasih  Gan. Saya tidak menjual  burung  kepada
             Juragan,” balas Sarudin.

                   Agan Amir terdiam melihat ketulusan hati sahabatnya itu.
             Diletakkannya  sangkar yang  diberikan  Sarudin itu  di bangku,
             kemudian ia mendekatinya.

                   “Din, saya membawa kabar lain dari Bapak,” suara Agan
             Amir terdengar agak serius.


                   “Kabar apa, Gan?” tanya Sarudin penasaran.

                   “Bapak ingin kamu menangkap seekor perkutut di daerah
             Kerawang. Perkutut  itu bersuara bagus,  tetapi sangat liar dan
             susah ditangkap. Sudah banyak jago pikat yang datang ke sana,
             tetapi tidak ada yang berhasil menangkapnya. Bapak ingin sekali
             memiliki burung perkutut  itu,” ungkap Agan Amir, la berharap
             sekali sahabatnya itu dapat mengabulkan permintaan bapaknya.


                   “Saya baru mendengar cerita tentang perkutut liar itu. Gan,
             katakan kepada Bapak bahwa saya akan mencoba memikatnya,”
             balas Sarudin sambil menepuk bahu sahabatnya itu.



                                          9
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20