Page 26 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 26
Warung itu tampak ramai. Di bangku pojok kanan depan ada dua
orang yang sedang makan. Di pojok sebelah kiri ada tiga orang
yang sedang minum kopi dan merokok. Di bangku yang agak ke
belakang ada tiga orang yang sedang mengobrol. Sarudin dan
Juarta mengucapkan salam sambil masuk ke warung tersebut.
Suara Sarudin dan Juarta menarik perhatian orang-orang yang
ada di dalam warung. Ada yang membalas salam tersebut dan
ada juga yang tidak menyahutinya. Sarudin menemui pemilik
warung. la mengatakan keinginannya untuk menginap berdua
dengan temannya. Kemudian, mereka meletakkan perlengkapan
mereka di tempat yang disediakan oleh pemilik warung. Setelah
itu, Sarudin dan Juarta minta dihidangkan nasi dan lauk-pauk.
Mereka juga memesan dua gelas kopi.
Malam itu ada tujuh orang yang akan menginap. Pemilik
warung dan istrinya sudah mulai menutup warung. Mereka
bersiap-siap untuk tidur. Sarudin dan Juarta mulai merebahkan
diri di atas bangku yang dialas dengan tikar. Sarudin kelihatannya
sangat lelah. la cepat tertidur. Sementara itu, Juarta belum juga
dapat tidur. la tampak gelisah. Perasaannya tidak enak. Sampai
larut malam Juarta belum juga dapat tidur. Di sekelilingnya
hening dan sepi. Tiba-tiba Juarta mendengar suara berisik di
luar warung. la berusaha menajamkan pendengarannya. la
hanya mendengar orang berbisik tentang dompet hilang. Juarta
menunggu kelanjutan pembicaraan orang tersebut, tetapi tidak
terdengar lagi. Juarta baru dapat tidur kira-kira pukul dua dini
hari. Ia terbangun setelah mendengar azan subuh. Sarudin juga
sudah bangun.
20