Page 27 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 27
“Din, ayo ke sumur berwudu. Sudah subuh,” ajak Juarta
sambil mengambil handuk kecil di dalam tasnya.
Setelah salat subuh, mereka duduk menyantap pisang
goreng dan minum kopi. Ketika itulah Juarta menyampaikan
peristiwa yang didengarnya tadi malam.
“Cuma kata itu yang kamu dengar?” tanya Sarudin.
“lya. Saya tidak mendengarkan apa-apa lagi!” jawab Juarta.
la kemudian mengambil sepotong lagi goreng pisang.
“Siapa kira-kira yang berbicara itu?” tanya Sarudin
penasaran.
Belum sempat Juarta menjawab pertanyaan itu, Sarudin
tiba-tiba melihat dompet di bawah bangku.
“Ta, itu dompet yang kamu katakan itu,” bisiknya.
Juarta mengambil dompet tersebut dan menyerahkannya
kepada Sarudin. Mereka sangat terkejut. Dompet itu berisi uang
yang sangat banyak.
“Siapakah pemilik dompet ini?” tanya Sarudin sambil
menatap sahabatnya.
“Tidak tahu. Simpan saja dulu. Nanti kalau ada pemiliknya,
kita berikan!” jawab Juarta.
Dengan perasaan was-was dan penuh tanda tanya, Sarudin
menyimpan dompet itu di dalam tasnya. la berharap pemilik
dompet tersebut datang ke warung tempat mereka menginap.
21