Page 33 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 33

“Bulu perkutut ini tidak bagus, Ta. Kakinya juga jelek,” kata

             Sarudin.

                   “Kapan kamu memasang pikat di sini, Din?” tanya Juarta
             dengan heran.

                   “Tadi, waktu kamu sedang tidur.”


                   “Itu ... ada beberapa burung yang telah kena pikat,” lanjut
             Juarta sambil menunjuk pohon yang ada di depan mereka.

                   “lya ... ayo kita turunkan,” ajak Sarudin sambil berjalan
             menuju pohon tersebut.

                   Mereka sibuk menurunkan pikat-pikat  tersebut. Ada
             empat ekor perkutut yang dapat mereka pikat.


                   Kemudian,  mereka  bersiap-siap  kembali  ke warung
             tempat  mereka  menginap.  Matahari  telah  condong ke barat
             ketika mereka sampai di  warung tempat mereka menginap.
             Juarta langsung menghempaskan pantatnya di bangku di depan
             warung. la  menyandarkan tubuhnya ke dinding. Di wajahnya
             terlihat gurat-gurat kelelahan. Sarudin juga melakukan hal yang
             sama. Setelah beristirahat sebentar, mereka membersihkan
             badan dan berwudu di sumur di belakang warung.

                   Kemudian, Sarudin dan Juarta duduk di dalam warung
             sambil memesan kopi.


                   “Nak, tadi ada orang yang menitipkan surat untuk kalian,”
             kata pemilik warung sambil menghidangkan minuman.





                                         27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38