Page 39 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 39

“Kamu jangan pergi ke luar. Tetaplah di dalam warung ini,”

             bisik Nari mendekati Sarudin.

                   Tidak  lama  kemudian  sekelompok  orang  datang
             menggotong  tubuh  seorang  laki-laki,  kemudian  diikuti  oleh
             orang  yang  menggotong tubuh  seorang  wanita.  Laki-laki  dan
             perempuan  yang  digotong itu  terluka.  Mereka mengerang
             kesakitan. Semua yang ada di situ tampak terkejut. Ternyata laki-
             laki dan perempuan yang terluka itu adalah pemilik warung dan
             istrinya. Masyarakat mulai berdatangan membantu mengobati
             kedua orang itu. Sarudin makin cemas karena Juarta belum juga
             kembali.


                   “Saya  akan  mencari Juarta,  mengapa  ia  belurn  kembali
             juga?” kata Sarudin sambil berdiri.

                   “Baik,  Din. Jika  kamu  ingin  mencari Juarta,  saya  akan
             menemanimu,” jawab Nari.

                   Ketika mereka baru saja melangkah, Juarta datang dengan
             baju  penuh darah. Tangan  kanannya  dibungkus sarung yang

             sudah lembab oleh darah. la diantar dua orang laki-laki.

                   Sarudin  berlari ke  arah sahabatnya itu. “Ta, apa yang
             terjadi? Kamu tidak apa-apa?” tanyanya.

                   “Tidak apa-apa, cuma luka sedikit tersambar golok.”


                   “Lukamu  cukup dalam,  Ta. Seharusnya aku tidak
             membiarkanmu ke luar sendiri,” ungkap Sarudin  menyesali
             dirinya.




                                         33
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44