Page 45 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 45

POTRET ENDEN RUHEINI






                   Hampir  setiap hari  Sarudin datang  ke rumah Juarta. la
             sangat memperhatikan keadaan sahabatnya itu.

                   “Seandainya saya tidak mengajak Juarta memikat burung
             ke Karawang, ia tentu tidak akan mengalami musibah seperti ini,”
             katanya dalam hati.

                   Setelah seminggu berada di desa Pasirluhur, Juarta sudah
             merasa sembuh. Tangan kanannya tidak nyeri lagi jika digerakkan.
             Sore itu Sarudin dan Juarta berjalan-jalan ke sawah. Mereka sudah
             lama tidak melihat kawan-kawannya bermain layang-layang.


                   Ketika sampai di rumah, Bibi memberikan dua helai surat
             kepada Sarudin.

                   “Siapa yang mengantarkan surat ini, Bi?” tanya Sarudin.

                   “Bibi tidak tahu, Din. Bibi belum pernah bertemu dengan

             orang itu.”

                   Sarudin membaca kedua surat tersebut. Surat yang satu
             berasal dari Juragan Pensiun yang memintanya datang ke kota.
             Surat yang satu lagi berasal dari Nari yang isinya agak aneh. Nari
             memasukkan foto Enden Ruheini dan berpesan agar Sarudin
             membawa foto tersebut ke kota.






                                         39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50