Page 47 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 47
“Tidak, Bibi sudah sembuh. Badan Bibi sangat segar pagi
ini,” balas bibinya dengan suara lembut.
“Benar Bi?”
“Benar!” jawab Bibi meyakinkan Sarudin.
“Kalau begitu, saya boleh berangkat hari ini?” tanya
Sarudin penuh harapan.
“lya boleh,” jawab Bibi tersenyum.
Sarudin mengemasi pakaiannya dan dimasukkannya ke
dalam tas kecil. la kemudian pergi menemui Juarta di rumahnya.
la meminta sahabatnya itu menemani Bibi karena ia akan ke kota.
Juarta menyanggupinya. la berjanji akan menemani Bibi selama
Sarudin berada di kota. Sarudin berangkat ke kota dengan tenang.
Sarudin sampai di rumah Juragan Pensiun pukul dua siang.
la melihat rumah Juragan Pensiun sangat sepi. la mengucapkan
salam berkali-kali, tetapi tidak ada yang menyahutinya. Ketika
Sarudin tengah termangu-mangu, muncul pembantu Juragan
Pensiun dari belakang rumah.
“Sudah lama, Den,” sapa Pak Tua.
“Belum Pak. Juragan dan istrinya ke mana Pak?” tanya
Sarudin.
“Belum pulang, Den,” jawab Pak Tua. la kemudian
menyilahkan Sarudin masuk.
41