Page 53 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 53
“Baik,” sahut Sarudin pendek. Sarudin ingat pada kedua
laki-laki tersebut. Mereka dulu pemah bertemu di Karawang.
Tamu yang tinggi dan berbadan kekar bernama Rasidin. Ketika
di Karawang, ia berpakaian Samarinda. Tamu yang kulitnya agak
putih bernama Nari. la orang yang melarang Sarudin dan Juarta
ke luar warung ketika terjadi rencana pembunuhan.
“Tamu yang perempuan mungkin istri kedua orang ini”
terka Sarudin dalam hatinya. la tidak tahu maksud kedatangan
kedua orang itu.
“Silakan diminum tehnya,” kata Sarudin sambil duduk di
samping Bibi.
“Terima kasih,” sahut kedua tamu itu sambil mengambil
minuman.
“Maaf, apa maksud kedatangan Sahabat ini?” tanya Sarudin
tiba-tiba.
“Kami ingin menumpang tinggal di sini karena kami tidak
memiliki rumah di desa ini,” kata tamu yang bernama Nari.
“Ya, kami berasal dari Sumatra walaupun asal-usul kami
juga dari daerah Priangan,” sambung tamu yang bernama Rasidin.
“Maaf, bukan kami tidak membolehkan adik tinggal di
sini, tetapi rumah kami hanya seperti ini. Tidak pantas adik-adik
tinggal di tempat kami,” kata Bibi dengan suara agak tersendat.
“Tidak apa-apa, Bi. Kami sangat senang jika kami dapat
menumpang dan tidur di rumah Bibi. Kami semua dapat tidur
47