Page 63 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 63

“Maafkan saya, Bi. Saya yang bersalah. Karena perbuatan

             saya, Bapak dan Ibu meninggal,” kata Rasidin dengan suara sedih.

                   “Sudahlah. Sekarang kita sudah bertemu,” sambung Bibi.

                   Sarudin hanya terdiam menatap  kejadian di depan
             matanya. la belum begitu yakin Rasidin ini saudaranya seibu.


                   “Udin, Rasidin  ini  kakakmu. la saudaramu seibu,” kata
             Bibi sambil menatap Sarudin yang masih bingung.

                   Sarudin  dan Rasidin  saling menatap.  Tidak sepatah
             kata  pun yang terucap dari  bibir mereka. Mereka kemudian
             berpelukan.  Kedua mata  anak  muda  itu  tampak  merah.
             Kemudian, tetes demi tetes air mata itu jatuh menimpa pipinya.
             Mereka tidak menduga bertemu setelah berpisah sekian lama.

                   Semua yang ada di rumah itu sangat terharu dan gembira.
             Ternyata, Rasidin (Idin) kakak Sarudin (Udin) seibu.


                   Setelah menumpahkan keharuannya, Sarudin  kemudian
             menyandarkan punggungnya ke dinding.

                   “Sekarang Kardi itu ada di mana?” tanya Sarudin menatap
             Nari.

                   “Kardi adalah Bara yang sangat membenci Rasidin. la ingin

             membunuh Rasidin dan adiknya, Sarudin.”

                   “Mengapa ia ingin membunuh mereka?” tanya Bibi.








                                         57
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68