Page 64 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 64

“Bara sangat iri kepada Rasidin dan Sarudin karena harta

             peninggalan  pamannya, Mas Suta,  diberikan kepada kedua
             bersaudara itu,” ungkap Nari lagi.

                   “Maaf,  saya jadi tidak mengerti. Mengapa  Kakang
             mengetahui semuanya?” tanya Sarudin kepada Nari.

                   Kemudian, Nari  menceritakan bahwa ia adalah  Iran,
             teman  akrab  Rasidin di Sumatra.  la  pulang  ke Priangan  lebih
             dahulu  dan menjadi pembantu  di rumah Bara karena  ingin
             mengetahui rencana Bara. Itulah sebabnya ia melarang Sarudin
             keluar  warung ketika terjadi rencana  pembunuhan  di warung
             tempat Sarudin dan Juarta menginap di Karawang. la tahu yang

             akan dibunuh adalah Sarudin.

                   Sarudin  menarik  nafas dalam-dalam.  la sangat gembira.
             Teka-teki yang selama ini menyelimuti pikirannya sudah
             terjawab.  Sarudin kemudian mendekati  Nari. la  mengucapkan
             terima kasih sambil  merangkulnya.  Bibi  dan yang lainnya
             tersenyum haru melihatnya.


                   “Kalian sudah salat isya,” tanya Bibi tiba-tiba.

                   “Belum,” jawab mereka serentak. Tanpa diperintah ketiga
             anak muda itu berjalan ke luar rumah untuk mengambil wudu.

                   Selesai salat isya, mereka kemudian tidur. Kebahagiaan
             yang baru saja mereka temukan seakan-akan menyertai tidurnya.










                                         58
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69